Saat disebut kata pelajar pasti titik
pusat perhatian yaitu mereka – mereka yang sedang melakukan kegiatan belajar
dibangku sekolah. Hal itu tidak bisa kita pungkiri lagi karena memang sudah
menjadi presepsi dari kalangan orang dari kampung sampai dengan orang kota.
Tapi perlu kita Tafsirkan lagi apa itu makna pelajar yang sebenarnya..??
dikutip dari seorang tokoh indonesia yaitu Jend. Abdul Haris Nasution, Beliau mengemukaan seperti
ini:
“Pelajar adalah orang-orang yang ikut serta dalam proses belajar. Sedangkan belajar merupakan kegiatan mengumpulkan dan menambah sejumlah ilmu dan pengetahuan, sedangkan pelajar adalah pelakunya”. Dari penjelasan tersebut sudahlah kelihatan dengan jelas, bahwasannya definisi dari pelajar itu tidak musti mereka yang duduk dibangku sekolah saja, melainkan mereka – mereka yang sedang mencari ilmu entah dimanapun tempatnya, baik di Sekolah, Pondok Pesantren, Pengalaman Kerja, Pelatihan atau Seminar, Dll. Mereka yang tepat dengan apa yang didefinisikan diatas karena mereka secara sadar maupun tidak sadar sedang menjalankan proses belajar.
Jadi mulai sekarang rubahlah presepsi diri
kita mengenai definisi dari kata Pelajar itu sendiri jangan sampai kita salah
lagi, karena kalau kita salah presepsi lagi, itu sama halnya kita tidak
menganggap diri kita sebagai seorang Pelajar.
Bicara masalah pelajar memang tidak akan
ada habisnya untuk dikuak, banyak sekali berita – berita diluar sana yang
mengabarkan tentang pelajar, mulai dari yang baik (prestasi) sampai dengan
kejadian kriminal yang dilakukan pelajar.
Satu sisi kita bangga dengan prestasi yang
didapatkan oleh sebagian pelajar diluar sana, tapi disisi lain kita pun
prihatin melihat tindak kriminalitas yang dilakukan oleh para pelajar. Hal
seperti ini memang sangatlah memprihatinkan sekali, bagaimana tidak! tindak
kriminalitas yang saat ini dilakuakan oleh para pelajar sudah mencapai titik
yang sangat atau bisa dikatakan sudah tidak bisa dikendalikan lagi..
Entah sejak kapan kejadian – kejadian
semacam itu mulai terjadi, yang jelas sampai saat ini Moralitas pelajar
nusantara semakin hari semakin remuk dan hancur. Kalau sudah seperti ini lantas
siapa yang patut kita salahkan.??
Presiden..? Menteri..? Gubernur..? Bupati..?
Camat..? Lingkungan..? Orangtua..?
Entahlah, mereka semua tak mau kita
salahkan tapi tak mau juga mendengar rintihan pengaduan dari kita..
Lantas apa sajakah yang mempengaruhi
runtuhnya moral para pelajar nusnatara..?? sebenarnya singkat saja penjelasan
tentang hal yang berpengaruh pada runtuhnya moral pelajar kita.
Kalau kita mengijak bab moral itu sangatlah
lazim terdengar ditelinga masyarakat umum, tapi apakah mereka mengerti apa itu
moral..?
Saya rasa tidak. karena mereka hanya gembar
– gembor moral ditata dan lain sebagainya tanpa mengerti apa definisi dari
moral yang sebenarya.
Nah untuk jelasnya sisipan pengertian moral
ini semoga menjadi penting, moral
merupakan pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia
yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan
kelakuan
Faktor kemajuan teknologi
Tidak dapat kita pungkiri kemajuan
teknologi yang saat ini terjadi sangatlah cepat dan tak bisa lagi kita bendung,
banyak informasi dan hal – hal yang bisa kita dapatkan secara cepat dalam
kemajuan teknologi ini. Kehidupan bangsa barat yang tidak sesuai dengan adat
dan tradisi bangsa Indonesia kini sudah sangat berkembang dan meracuni para
pelajar kita.
Tidak faham dengan potensi diri sendiri
Foktor ini menjadi penting ketika kita
memang benar – benar tidak memahami dengan apa yang kita punyai didalam diri.
Sebenarnya penting sekali adanya pengenalan diri, karena dengan adanya
pengenalan diri nantinya kita bisa mengetahui siapa diri kita dan apa saja
kelebihan dan kekurangan kita, dan apa kemampuan yang bisa kita olah dari diri
kita sendiri. Jika kita sudah mempunyai bekal pengenalan diri sendiri secara
otomatis kita tidak akan mudah goyah dan tidak akan mudah terpengaruh oleh hal
– hal baru yang nantinya menyesatkan kita dan menjerumusakan kita pada tindak
kriminal. Hal Ini yang sangat penting dari pusat runtuhnya moral pelajar
nusantara saat ini.
Lingkungan
Kenapa lingkungan termasuk kedalam hal yang
berpengaruh, karena dari lingkungan sekitarlah yang sangat penting bagi
kehidupan kita setelah dari orang tua. Tidak bisa dipungkiri apasaja yang kita
dapatkan di lingkungan itu pasti kita tiru dan seakan – akan menjadikannya
sebagai tradisi. Sebagai contoh kita hidup dilingkungan para perokok secara
otomatis kita lama kelamaan pasti akan mengikuti mereka pula untuk menghisap
rokok, begitu pula jika kita hidup dilingkungan para preman, kita setiap hari
berhubungan dengan mereka, lama kelamaan kita pula akan meniru sifat dan
kelakuan dari mereka. Itu yang sangat dikhawatirkan dari runtuhnya moral
pelajar kita. Kita dianggap baik atau kita dianggap buruk oleh masyarakat itu
dilihat dari lingkungan kita sendiri.
Kurangnya pupukan iman dalam diri
Keimanan menjadi penting dan harus ada
dalam diri setiap manusia, karena jika kita tidak memiliki keimanan bisa
dikatakan juga kita tidak mempunyai jati diri. Hal ini juga sangat berpengaruh
terhadap baik atau tidaknya moral pelajar saat ini. Kenyataannya tingkat
keimanan pada diri pelajar saat ini sangatlah tipis dan memudahkan mereka(para
perusak moral) gampang untuk mendoktrin para pelajar supaya tidak mempunyai
moral yang baik.
Keluarga
Berangkat dari keluarga kita bisa menemukan
jati diri kita yang sesungguhnya. Karena didikan dari orang tua itu sangatlah
diperlukan untuk masa depan para pelajar. Kalau didalam keluarganya saja sudah
tidak ada keharmonisan itu sudah pasti tidak akan pula terciptanya moral baik
pada diri seseorang (pelajar).
Semua hal diatas yang menjadi faktor
penyebab runtuhnya moral akan dapan kita hadapi dengan cara mengolah faktor itu
menjadi solusi yang akan membuat kita lebih disegani dimasyarakat atau kalangan
pelajar pada umumnya. Gunakanlah kemajuan teknologi dengan bijak dan
bertanggung jawab, karena tidak hanya hal negatif saja yang ada didalam
kemajuan teknologi, melainkan banyak hal yang positif dan patut untuk kita
pelajari sebagai bekal kita menghadapi perkembangan zaman yang akan datang.
Tak lupa pula Iman yang harus ditanamkan
dengan baik di hati dan fikiran supaya kita tidak mudah terprovokasi oleh
Syaithan – Syaithan jahanam perusak moral para pelajar. Kembangkan potensi diri
sebagai acuan bahwa kita mampu bersaing dengan mereka–mereka yang mendapat
prestasi gemilang, tapi semua itu tak akan mungkin juga jika kita tidak patuh
pada kedua orang tua kita, sehingga patutlah kita segani dulu kedua orang tua
kita sebelum kita menyegani orang lain.
Ohhh sungguh bobroknya moral pelajar
nusantara saat ini. Lika – liku dinamika moralitas pelajar yang sangat sulit
untuk dimengerti. Entah sampai kapan cerita suram nan mengerikan tentang
dinamika moral ini akan berakhir, ataukah malah tambah besar dan rumit sehingga
memekan para pelajar kita. Apakah kita harus hijrah kenegri mimpi supaya
terbebas dari gangguan dan iming – iming dunia fana yang bakal menjerumuskan
kita kedalam lubang hitam kerusakan dan keruntuhan moral anak bangsa.
Prestasi gemilang, penghargaan tinggi, atau
lain sebagainya itu akan menjadi kado terindah bagi diri
sendiri,keluarga,lingkungan, juga bangsa dan negara. Tetapi semua itu tidak
akan terjadi jika apa yang kita lakukan hanya berantem,seks bebas,narkoba,dan
tindak kriminalitas lainnya, yang hanya akan membuat hidup kita hancur dan harga
diri keluarga hilang sehingga kita akan di cap oleh mereka – mereka sebagai
perusak moralitas anak bangsa.
Lika liku dinamika moralitas pelajar ini
akan menjadi mimpi baik jika kita bisa mengolahnya, memperlakukanya dengan hati
– hati dan dengan hal yang positif. Tidak ada hal yang tak mungkin terjadi
didunia ini karena hal yang tidak mungkin itu pasti akan menjadi mungkin jika
kita mau untuk berusaha merubahnya. (Khoirul Umam)
© Infokom PD OPI Aceh
0 komentar:
Posting Komentar
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء