Oleh : Rozal Nawafil
Sebagian
muslimah saat ini acapkali berkata bahwa “Susah jadi wanita”, dengan alasan :
- Wanita itu auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
- Wanita itu perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
- Wanita itu menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
- Wanita itu perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
- Wanita itu wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
- Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
- Wanita itu kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak Ada pada lelaki.
Namun,
pernahkah kita melihat dari sudut pandang yang lain (kenyataannya).. ?
- Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah engkau lelaki wajib taat kepada ibunya tiga kali lebih utama daripada kepada bapaknya..?
- Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, Ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
- Di akhirat kelak, seorang lelaki akan ditanyakan pertanggungjawabannya terhadap empat wanita :
- Isterinya,
- Ibunya,
- Anak perempuannya
- Saudara perempuannya.
- Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki:
- Suaminya,
- Ayahnya,
- Anak lelakinya
- Saudara lelakinya.
- Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja:
- Shalat 5 waktu
- Puasa di bulan Ramadhan
- Taat kepada suaminya
- Menjaga kehormatannya.
Masya
Allah.. ! Demikian Rahman dan Rahim-Nya Allah ﷻ pada wanita..!!
Kelemahan
wanita itu sendiri adalah: “Wanita terkadang lupa betapa berharga dirinya”
Al
Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid dalam tausiyahnya pernah menyampaikan:
"
Suatu hari ada wanita muslimah datang ke Pasar Bani Qainuqa’ untuk suatu
keperluan yang ia perlukan. Ia menghampiri salah satu pedagang Yahudi, kemudian
melakukan transaksi jual beli dengannya. Namun orang Yahudi tadi ingin membuka
niqab (cadar) yang dipakai muslimah tersebut, karena ingin melihat wajahnya.
Muslimah itu berusaha mencegah apa yang akan dilakukan si Yahudi. Tanpa
sepengetahuan wanita itu, datang lagi lelaki Yahudi dari sisi lainnya, lalu ia
tarik ujung niqab (cadar) sehingga tampaklah wajah perempuan muslimah tersebut.
Wanita
ini pun berteriak. Lalu datanglah seorang laki-laki muslim membelanya.
Terjadilah perkelahian antara muslim dan Yahudi, dan terbunuhlah Yahudi yang
mengganggu muslimah tadi.
Melihat
hal itu, orang-orang Yahudi tidak tinggal diam. Mereka memukul laki-laki muslim
tadi hingga ia pun terbunuh.
Ini
adalah pelanggaran yang sangat besar. Mereka menganggu wanita muslimah,
kemudian laki-laki Bani Qainuqa’ bersekutu membunuh laki-laki dari umat Islam.
Sampailah
kabar peristiwa ini kepada Rasulullah ﷺ. Segera
beliau mengumpulkan para sahabat dan mempersiapkan pasukan.
Lalu, orang-orang munafik dengan pasukan mereka Abdullah bin Ubai bin Salul, memainkan peranannya. Ia berusaha melobi Rasulullah ﷺ agar menghentikan niat mengepung Yahudi Bani Qainuqa’. Namun Rasulullah ﷺ tidak memperdulikan saran Abdullah bin Ubai.
Lalu, orang-orang munafik dengan pasukan mereka Abdullah bin Ubai bin Salul, memainkan peranannya. Ia berusaha melobi Rasulullah ﷺ agar menghentikan niat mengepung Yahudi Bani Qainuqa’. Namun Rasulullah ﷺ tidak memperdulikan saran Abdullah bin Ubai.
Tidak
menunggu waktu lama, pasukan pun mengepung perkampungan Bani Qainuqa’.
Ya,
Rasulullah ﷺ memimpin pasukan untuk membela seorang
wanita muslimah yang tersingkap auratnya, dan membela darah seorang muslim yang
tertumpah.
Begitu besarnya arti kehormatan wanita
muslimah dan harga darah seorang muslim di sisi Rasulullah ﷺ.
Beliau
siap menanggung resiko, kehilangan nyawa para sahabatnya demi membela
kehormatan muslimah.
Selain
itu, Bani Qainuqa’ bukanlah orang-orang yang lemah, mereka memiliki
persenjataan, pasukan, benteng, dan kemampuan pasukan yang kuat. Tapi tetap
Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya menghadapi mereka demi seorang wanita muslimah.
Namun
hari ini, kita lihat banyak wanita muslimah suka rela membukakan auratnya dan
suka rela merendahkan kehormatan mereka sendiri. Bahkan lebih aneh lagi, mereka
marah apabila ada orang yang menghalangi mereka membuka aurat. Kata mereka
menghalangi kebebasan, melanggar hak asasi, dan menghambat kemajuan, wal
‘iyadzubillah.
Dari
sini, kita mengetahui betapa agungnya kedudukan wanita dalam Islam. "
“When she is a daughter she opens a door of Jannah for her father, when she is a wife she completes half of Dien with her husband, when she is a mother Jannah lies under her feet. If everyone knew the true status of a muslim women. Even the men would want to be women.”
"Ketika dia anak perempuan, dia menjadi pembuka pintu Syurga untuk ayahnya, saat ia menjadi istri ia menyempurnakan setengah dari agama suaminya, saat ia menjadi ibu Syurga ada di bawah telapak kakinya. Jika semua orang tahu status sesungguhnya seorang wanita Muslimah dalam Islam, pria pun pasti ingin menjadi wanita."
(Syakh Akram Nadawi)
© Infokom PD OPI Aceh
0 komentar:
Posting Komentar
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء