Kabid Infokom

Minggu, 25 Maret 2018

CINTA YANG LUPA RASA*



Cinta selalu sulit dinalar, ia tak berwujud tapi nyata, seperti angin yang tidak bisa dilihat tapi hembusan dan semilirnya begitu terasa.

Sungguh, berbicara cinta, sulit diungkap dengan kata-kata, ia mati tapi bernyawa, pingsan tapi sadar. Tidak sedikit wali-wali Tuhan yang Jadzzab, seperti gila tapi ia sadar akan Tuhan, sebaliknya banyak orang yang bilang cinta Tuhan tapi tak pernah tahu rasa betapa mencintai-Nya adalah sebuah kemesraan.

Seperti hikayat Qais dan Laila, betapa cinta Qais menjadi opus cinta kepada sang kekasih Laila, hingga tak ada ucapan yang pantas untuknya kecuali kegilaan cinta.

Suatu hari Qais melihat Laila, ia pun bergegas membuntuti Laila untuk mengetahui tempat kekasihnya, maka dia melewati sekelompok orang yang sedang melaksanakan sholat, ketika Qais kembali dari membuntuti Laila, dan  melewati sekelompok orang tadi, ia ditanya oleh seseorang; "kau tadi melewati jalan kami, sedangkan kami lagi sholat, mengapa kau tidak sholat bersama kami?". Qais menjawab: " demi Allah aku tidak melihat kalian, dan demi Allah jika kalian cinta kepada Allah sebagaimana cintaku kepada Laila, maka kalian tidak akan melihatku ketika menghadap Allah, namun nyatanya kalian masih melihatku, sedangkan aku menghadap Laila, dan aku tidak melihat kalian..... Ulangilah shalat kalian semoga kalian dirahmati oleh Allah swt"

Sungguh, sebuah nalar cinta, ketika cinta membuat lupa segala rupa di luar dirinya, sebagaimana juga Sayyidina Ali ketika tombak menikamnya, dicabut tak terasa ketika sholat.


Betapa mengaku cinta pada-Nya, terkadang sulit menilainya, karena melupakan-Nya lebih sering dari mengingat-Nya. Ya Allah, jagalah hati tuk selalu terpaut padaMu. 

***


*Penulis: Halimi Zuhdy @halimizuhdi3011

© Infokom PD OPI Aceh

0 komentar:

Posting Komentar

جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء

Postingan Populer