PD OPI Aceh

Tidak Ada Kemenangan Tanpa Kekuatan dan Tidak Ada Kekuatan Tanpa Persatuan

Organisasi Pelajar Islam (OPI)

Intelektual, Integritas, Akhlakul Karimah

www.pdopiaceh.com

Dikelola oleh Bidang Informasi dan Komunikasi PD OPI Aceh

Kabid Infokom

Selasa, 12 Juni 2018

Menyikapi Persahabatan


Sahabat/Teman terbagi menjadi 3 tipe :
الأول : صديق منفعة : وهو الذي يصادقك ما دام ينتفع منك بمال ، أو جاه ، أو بغير ذلك ، فإذا انقطع الانتفاع فهو عدوك لا يعرفك ولا تعرفه ، وما أكثر هؤلاء ، وما أكثر الذين يلمزون في الصدقات
1. Teman Manfa’ah
Yaitu orang yang berteman denganmu selama dia bisa mengambil manfaat darimu, entah itu harta, kedudukan, atau yang lain. Jika manfaat tersebut terputus maka ia menjadi musuhmu, dia tidak mengenalmu dan kamu tidak pula mengenalnya. Dan alangkah banyaknya orang semacam ini, alangkah banyaknya orang yang mencela dalam masalah shodaqoh. Firman Allah subhanahu wata’ala :
( وَمِنْهُم مَّن يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُواْ مِنْهَا رَضُواْ وَإِن لَّمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ ( التوبة : 58
“Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu dalam masalah shodaqoh, jika mereka diberi sebagian dari shodaqoh tersebut, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebagian darinya, dengan serta-merta mereka menjadi marah.”[QS. at-Taubah : 58]

صديق لك حميم ترى أنه من أعز الناس عندك ، وأنت من أعز الناس عنده يسألك يوم من الأيام يقول : أعطني كتابك أقرأ فيه ، فتقول : والله الكتاب أنا محتاج إياه غدًا ، فينتفخ عليك ويعاديك ، هل هذا صديق !؟ هذا صديق منفعة .

Anda memandang teman dekatmu itu termasuk di antara manusia yang paling lemah, dan anda dipandang sebagai manusia yang paling lemah pula olehnya. Jika pada suatu hari temanmu memohon kepadamu seraya berkata : “Pinjamkan kitabmu kepadaku, agar aku bisa membaca isinya?” Kemudian anda menjawab : “Demi Allah, aku juga membutuhkannya besok.” Lalu dia menjadi marah kepadamu dan memusuhimu. Apakah org semacam ini adalah teman? Orang semacam ini adalah teman manfa’ah.
الثاني : صديق لذة : يعني لا يصادقك إلا لأنه يتمتع بك في المحادثات والمآنسات والمسامرات ، ولكنه لا ينفعك ، ولا تنتفع به منه أنت ، كل واحد منكم لا ينفع الآخر ، ليس إلا ضياع وقت فقط ، هذا – أيضًا – احذر منه أن يضيع أوقاتك .

2. Teman Ladzdzah
Yaitu tidaklah dia menemanimu kecuali untuk bersenang-senang dengan anda, baik dalam berbincang-bincang, bersenda-gurau dan mengobrol. Akan tetapi dia tidak memanfaatkan anda dan anda pun tidak memanfaatkan dia. Setiap orang tidak saling memanfaatkan kepada yang lain, tiada lain hanyalah untuk menghabiskan/menyia-nyiakan waktu saja. Teman jenis ini juga aku peringatkan anda dari nya karena hanya menyia-nyiakan waktu anda.
الثالث : صديق فضيلة : يحملك على ما يزين وينهاك عن ما يشين ، ويفتح لك أبواب الخير ويدلك عليه ، وإذا زللت ينهاك على وجه لا يخدش كرامتك ، هذا هو صديق الفضيلة » أ.ھ

3. Teman Fadhilah
Yaitu teman yang membawamu kepada apa-apa yang memperindahmu dan melarangmu dari apa-apa yang memperburukmu. Dia juga membukakanmu pintu-pintu kebaikan dan menunjukkanmu kepada pintu tersebut. Dan jika anda tergelincir, maka dia melarangmu dengan suatu cara tanpa harus merobek/mencela kemuliaanmu. Maka inilah teman yang utama.


Nilai Persahabatan Dalam Islam

Persahabatan merupakan sebuah nilai yang harus ditanamkan sejak dini. Karena bagaimanapun orang yang memiliki banyak sahabat dipercaya akan lebih mudah dalam menjalani kehidupannya. Sebagaimana sebuat kiasan “Semakin banyak sahabat semakin banyak rezeki”.

Perumpamaan ini benar adanya, karena talu silaturahmi yang selalu terjaga akan bisa membuka pintu rezeki. Karena itu, sangatlah penting untuk memahami nilai persahabatan dalam islam sebagaimana nilai iman dalam islam . Oleh sebab itu, dalam poin berikut akan dijelaskan secara lengkap mengenai 10 nilai persahabatan dalam islam yang patut diketahui.

1. Mengokohkan Satu Sama Lain

Islam memandang persahabatan ibarat sebagai sebuah bangunan. Dimana nilai persahabatan merupakan pondasi bangunan yang akan saling menguatkan. Jika pondasi tersebut kuat maka kokohlah bangunan tersebut. Sebagaimana hadist dibawah ini :

“Seorang mukmin terhadap mukmin yang lainnya seperti bangunan yang saling mengokohkan satu dengan yang lain.” (HR. Bukhari – Muslim).

2. Menimbulkan Rasa Kasih Sayang

Nilai persahabatan akan menimbulkan rasa cinta kasih yang akan semakin memperkuat ikatan kebersamaan. Diumpamakan bahwa persahabatan ialah seperti amggota tubuh, jika ada yang sakit, maka bagian tubuh yang lain akan ikut merasakannya. Dikutip dari hadist riwayat muslim berikut :

“Perumpamaan mukmin dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu satu tubuh, apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuhnya turut merasakan hal yang sama, sulit tidur dan merasakan demam.” (HR. Muslim).

3. Sahabat Baik Akan Menjadi Sahabat Allah

Allah sangat mencintai umatnya yang saling bersahabat dalam hal kebaikan. Begitupula dengan Rasulullah SAW beliau menjabarkannya dalam hadist berikut :

“Sebaik baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya.” (HR Al-Hakim).

Dalam hadist diatas menjelaskan bahwa, sahabat baik di sisi Allah adalah mereka yang mampu menjadi sahabat baik untuk temannya. Artinya bahwa mereka yang memiliki nilai persahabatan tulus akan memiliki nilai dimata Allah SWT. Meskipun ada banyak type manusia yang bersahabat dengan memiliki banyak kepentingan di belakangnya. Namun, percayalah bahwa Allah SWT mengetahi hal tersebut.

4. Mereka Yang Bersahabat Karena Allah Akan Membuat Para Syuhada dan Nabi Menjadi Iri 

“Di sekitar Arsy-Nya ada menara-menara dari cahaya, di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya, wajah-wajah mereka pun bercahaya. Mereka bukan para nabi dan syuhada, hingga para nabi dan syuhada pun iri kepada mereka.” Ketika para sahabat bertanya, Rasulullah menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling berkunjung karena Allah.” (HR. Tirmidzi).

Dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa, mereka yang menjalin persahabatan karena Allah, kelak akan memiliki cahaya, wajah mereka bercahaya dan bahkan pakaian mereka juga dibuat dari cahaya. Hal ini kemudian akan membuat iri kaum syuhada dan para Nabi. Karena itulah, menunjukka  bahwa betapa muluanya dan beruntungnya mereka yang menjalin persahabatan karena Allah.

5. Sahabat  Terbaik Adalah Ia Yang  Senantiasa Mengingatkanmu Kepada Allah

Dalam hidup ini, menemukan sahabat terbaik bukanlah hal yang mudah. Karena ridak bisa dipungkiri bahwa, setiap manusia memiliki kepentingan dalam menjalin sebuah hubungan tidak terkecuali sebuah persahabatan. Namun, jika anda bisa menemukam sosok sahabat yang selalu membuat anda mengingatNya, maka ia merupakam sosok spesial dan sahabat terbaik bagi anda. Seperti dalam hadist berikut :

“Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati. Sebaik-baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap tetangganya.” (HR. Hakim)

6. Sahabatmu Ialah Cerminan Dirimu

Dimana anda hidup, siapa sajakah orang yang anda ajak berteman tentu akan sangat berpengaruh kepada pembentukan karakter diri anda. Lebih gampangnya bahwa jika anda berteman dengan orang sholeh maka anda akan mengikutinya, sebaliknya jika anda bersahabat dengan orang yang kurang baik akhlaqnya maka pasti akan berpengaruh juga kepada anda. Karenanya, sangat penting memilih sahabat yang memiliki karakter dan akhal yang baik. Seperti juga dalam hadist berikut.

“Seseorang itu tergantung pada agama sahabatnya, maka perhatikanlah salah seorang dari kamu kepada siapa dia bersahabat.” (HR Abu Daud)

7. Persahabatan Karena Allah Akan Mendapatkan NaunganNya

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:

“Sesunguhnya kelak di Hari Kiamat Allah akan berfirman, ‘Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan memberikan naungan kepadanya dalam naungan-Ku disaat tidak ada naungan kecuali naungan-Ku’ “ (HR Muslim)

Allah SWT menjanjikan kepada mereka yang menjalin oersahabatan karena Allah. Bahwa kelak akan memberikan nauangan pada saat hari kiamat tiba. Bersama dengan tujuh golongan lainnya, mereka yang bersahabat karena Allah akan mendapatkan nikmat dan kemuliaan yang tiada tara kelak.

8. Kecintaan Allah Kepadamu Setara Dengan Cintamu Kepada Sahabatmu

Allah sangat mencintai umatnya yang saling beersahabat. Sebagai mana dalam sebuah kisah berikut. Sesungguhnya ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di kota lain. Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk mengikutinya. Ketika malaikat sampai kepadanya, ia berkata,

“Hendak ke mana engkau?” Orang itu berkata, “Aku akan mengunjungi saudaraku di kota ini.” Malaikat berkata, “Apakah ada hartamu yang dikelola olehnya?” Ia berkata, “Tidak ada, hanya saja aku mencintainya karena Allah.” Malaikat itu kemudian berkata, “Sesunggunya aku adalah utusan Allah kepadamu. Aku diperintahkan untuk mengatakan bahwa Allah sungguh telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai saudaramu itu karena Allah.” (HR. Muslim)

9. Kelak Engkau dan Sahabat Baikmu Akan di Pertemukan Kembali

Kehidupan manusia tidaklah abadi, kita hanya sementara hidup di dunia. Tentunya, pada kehidupan selanjutnya kita berharap dapat bertemu dengan orang yang kita cintai dan kasihi termasuk sahabat kita. Allah memberikan kemuliaan bagi mereka yang bersahabat karena Allah. Sebagimana dalam sebuah hadist berikut :

“Apabila dua orang laki-laki saling mencintai dan mengasihi di jalan Allah, yang satu berada di timur, sedangkan yang satu lagi berada di barat, maka Allah SWT akan mengumpulkan keduanya di hari kiamat dan berkata, “Inilah orang yang telah engkau cintai di jalan-Ku.” (HR Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas)

10.  Sahabat Baik Merupakan Nikmat yang Diberikan Allah SWT Kepada Umatnya

Islam merupakan salah satu nikmat terbesar yang telah di berikan oleh Allah SWT kepada umat manusia. Namun, tahukah anda bahwa bahwa ternyata ada nikmat lain yang tidak bisa anda sangkal. Hal tersebut tidak lain adalah sahabat baik yang anda miliki. Seperti pernyataan yang disampaikan Umar Bin Al-Khatab berikut :

“Tidak ada nikmat yang lebih besar dari seorang saudara yang shalih yang Allah berikan kepada seorang hamba setelah Agama Islam. Bila salah seorang kalian mendapat kasih sayang dari saudara/kawannya, peganglah erat-erat persahabatan tersebut”  (Umar Bin Al-Khatab)

Nilai persahabatan dalam islam yang patut di ketahui. Menjadi salah satu nikmat yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia dan juga sebagai fungsi agama islam itu sendiri . Memiliki sahabat merupakan salah satu bentuk makhluk sosial yang tidak dapat dipungkiri dan merupakan hakikat manusia menurut islam . Karena hal tersebut memilih sahabat baik juga merupakan sebuah tugas yang tidak mudah.


Salah Sangka dalam Persahabatan

(1) Persahabatan tidak mengharuskan sahabatmu tidak boleh salah kepadamu. Sahabatmu -sebagaimana dirimu- pasti punya kekurangan dan kesalahan, bahkan bisa jadi berbuat salah kepadamu.

Pepatah berkata:
تُرِيْدُ صَاحِبًا لاَ عَيْبَ فِيْهِ ...فَهَلِ الْعُوْدُ يَفُوْحُ بِلاَ دُخَانِ
"Kau menghendaki seorang sahabat yang tidak ada kekurangannya?... Apakah ada kayu gaharu yang mengeluarkan bau wangi tanpa asap??

(2) Persahabatan tidaklah mengharuskan engkau harus terus berada bersamanya dan menghabiskan waktumu bersamanya, sehingga akhirnya waktu untuk suamimu/istrimu, anakmu, kerabatmu, dan untuk Rabmu akhirnya terkorbankan. Justru jika sering bertemu akan menghilangkan/memudarkan rasa cinta dan rindu, berbeda jika tidak keseringan bertemu.

Nabi SAW bersabda:
زُرْ غِبًّا تَزْدَدْ حُبًّا
"Kunjungilah jangan keseringan maka akan menambah kecintaanmu" (HR At-Thabrani)

(3) Persahabatan tidaklah mengharuskan sahabatmu tidak boleh dekat dengan selainmu. Ia boleh mencari sahabat selainmu. Sebagian orang jika telah mengambil sahabat, seakan-akan sahabatnya itu hanya miliknya saja, dan tidak boleh dekat dengan orang lain.

(4) Persahabatan tidaklah mengharuskan sahabatmu menceritakan seluruh permasalahannya padamu.

(5) Persahabatan tidaklah mengharuskan engkau harus mengetahui seluruh rahasia sahabatmu. Karenanya jika engkau bertanya sesuatu kepadanya lantas ia terasa berat atau menghindar untuk menjawab maka janganlah engkau mengejarnya dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Sikapnya tersebut menunjukan ia tidak ingin engkau mengetahui permasalahan dan rahasianya tersebut.

Banyak orang yang mengandalkan seorang sahabat sebagai panutan dan pemberi nasihat serta sebagai alarm yang akan selalu mengingatkan mereka. Dalam islam sendiri persahabatan merupakan salah satu yang sangat di anjurkan oleh Allah SWT sebagaimana firmanNya berikut ;

“Sebenarnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bersudara, maka damaikanlah  dintara kedua saudara kamu (yang bertelingkah) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu memperoleh rahmat ” (QS. Al-Hujurat 49:10)

Menekankan hal tersebut, Rasulullah SAW juga bersabda dalam Hadist berikut :

“Seorang Muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, merendahkannya, menyerahkan (kepada musuh) dan tidak menghinakannya.”(HR Muslim)

Banyak yang terjebak dan terjerembab karena memilih sahabat yang salah maupun salah dalam bersikap dan bersangka terkait persahabatan. Dengan melihat betapa nilai persahabatan dalam islam amat di junjung tinggi. Maka sudah sepantasnya anda mampu selektif dalam memilih sahabat. Sahabat yang sedikit namun membawa maslahat lebih baik daripada sahabat banyak namun membawa mudharat. "Bersyukurlah teman-teman yang tergabung dalam OPI karena dengan OPI teman-teman dapat bertemu dengan lebih banyak sahabat yang InSya Allah membawa maslahat. Aamiiin" -@rozalnawafil



© Infokom PD OPI Aceh

Jumat, 18 Mei 2018

BERPUASALAH SEPERTI ULAT JANGAN SEPERTI ULAR!



Secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada orang mu’min saja.
Beberapa jenis makhluk hidup juga melakukan puasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.

Banyak contoh, misalnya puasanya induk ayam yang mengeram sehingga mengubah telur menjadi makhluk baru yang berbeda bentuk yang disebut anak ayam.
Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ular dan puasanya ulat.


A. PUASA ULAR


Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus berpuasa tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah puasanya tunai, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.

Pelajaran dari puasanya ular :

1. Wajah ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama.

2. Nama ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ular.

3. Makanan ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama.

4. Cara bergerak sebelum dan sesudah puasa tetap sama.

5. Tabiat dan sifat sebelum dan sesudah puasa tetap sama.


B. PUASA ULAT


Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.

Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama kupu-kupu.

Pelajaran dari puasanya ulat :

1. Wajah ulat sesudah puasa berubah indah mempesona

2. Nama ulat sesudah puasa berubah menjadi kupu-kupu

3. Makanan ulat sesudah puasa berubah mengisap madu

4. Cara bergerak ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah jadi terbang.

5. Tabiat dan sifat berubah total. ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu penyerbukan bunga.


Kesimpulan


Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu menjadi  خير الناس أنفعهم للناس (sebaik-baik manusia ialah yang paling memberikan manfaat bagi manusia lainnya).

Semoga Allah Yang Maha Menyaksikan senantiasa melimpahkan inayah-Nya sehingga setelah ‘kepompong’ Ramadhan ini kita masuki kita kembali pada ke-fitri-an bagaikan bayi yg baru lahir. Sebagaimana seekor ulat bulu yg keluar menjadi seekor kupu-kupu yg teramat indah dan mempesona amiin.

Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, semoga lulus menjadi Muttaqin.

***

RNa © Infokom PD OPI Aceh

Jumat, 04 Mei 2018

هذا سيمر



Pada suatu hari, seseorang meminta tukang emas yang tua renta untuk membuat cincin dan menuliskan sesuatu di dalamnya. Ia berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa di simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu supaya bisa menjadi pelajaran bagi hidupku".

Setelah jadi, pemesan mengambil emasnya dan ia membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya, "hadza sayamurr" ("Ini, akan berlalu").

Awalnya ia tidak paham dengan tulisan itu sampai suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan hidup yang pelik, tak sengaja ia membaca tulisan di cincin itu "Ini Akan Berlalu", lalu ia pun menjadi lebih tenang

Dan tatkala ia sedang bersenang-senang, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu "Ini Akan Berlalu", lantas ia menjadi rendah hati kembali.

Ketika kita mempunyai masalah besar ataupun sedang dalam kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat " Ini Akan Berlalu "

Akhirnya ia tersadar bahwa
Tidak ada satupun di dunia ini yang abadi. Jadi, ketika kita punya masalah, jalanilah & janganlah terlalu bersedih.
Demikian juga tatkala kita sedang senang, nikmatilah & syukuri.

هذا سيمر

Pada hakikatnya ketika pelangi datang kebahagian pun akan datang.
Namun nyatanya pelangi yang indah itu hanya bersinar sementara.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari pelangi.
Pelangi akan bersinar indah setelah hujan badai.
Itu artinya kesedihan akan berlalu dan digantikan dengan kebahagian.
Tatkala menghadapi persoalan hidup yang pelik, ingat saja "ini akan berlalu", lalu hati akan menjadi tenang.
Namun pelangi pun hanya bersinar sementara.
Itu artinya kebahagian pun akan berlalu.
Tatkala kita sedang bersenang-senang, ingatlah "ini akan berlalu", lantas menjadi rendah hati kembali.

Ketika kita mempunyai masalah besar ataupun sedang dalam kondisi terlalu gembira, ingatlah "ini akan berlalu".
Tidak ada satupun di dunia ini yang abadi.
Jadi, ketika kita punya masalah, jalanilah dan janganlah terlalu bersedih.
Demikian juga tatkala kita sedang senang, nikmatilah dan syukuri.
Ingatlah apapun yang kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu.

Apapun masalahnya,, ingat kita pernah mengalami yg jauh lebih sulit lebih pahit lebih banyak,, berserah diri pada Allah, minta petunjuk,, semoga diberi kemudahan dalam menyelesaikan persoalan hidup

Tapi, tidak sedikit orang yang sering berkata “Kapan aku bisa bahagia seperti orang lain ? Kenapa orang lain selalu terlihat bahagia sedangkan aku tidak ?”

Sungguh disayangkan jika perkataan itu keluar dari mulut kita. Padahal jelas Allah Yang Maha Pengasih selalu memberikan kita kebahagiaan melalui nikmat-Nya. Nikmat yang mana apabila kita hitung, tidak akan mampu menghitungnya.

“Dan apabila kamu sekalian menghitung nikmat Allah SWT, maka tidaklah bisa menghitungnya (QS.Ibrahim:34)”

Jika hidup sedang diuji, katakanlah “Hadza Sayamurru” (Ini  Akan Berlalu), maka hatimu akan lebih tenang.

Saat sedang bersenang-senang, ingatlah “Hadza Sayamurru” (Ini  Akan Berlalu), maka kamu akan rendah hati kembali

Ketika sedang mempunyai masalah bahkan saat dalam kondisi terlalu senang, ingatlah kalimat “Hadza Sayamurru” (Ini  Akan Berlalu).

Tidak ada satupun yang abadi di dunia ini. Jadi ketika punya masalah, jalani dan jangan terlalu bersedih. Demikian pula saat sedang senang, nikmati dan syukuri.

Saudaraku, kebahagiaan akan datang apabila kita pandai bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Tanpa kita sadari contoh kecilnya, kita dapat bernafas menghirup udara segar secara bebas, gratis. Bukankah itu salah satu nikmat kebahagiaan ? Bahkan Allah mengulang sebuah kalimat sebanyak 31 kali dalam QS. Ar-Rahman untuk menekankan bahwa Dia Maha Pengasih, yang artinya :

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?” (QS. Ar-Rahman 55:16)

Ingatlah, apapun yang kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu.

Untuk itu :
• Tetaplah Sejuk di tempat yang Panas..
• Tetaplah Manis di tempat yang begitu Pahit..
• Tetaplah merasa Kecil meskipun telah menjadi Besar.. dan
• Tetaplah Tenang di tengah Badai yang paling Hebat..

Nah, Saudaraku...

Yuk kita sama-sama tanamkan kembali rasa syukur terhadap apa yang telah Allah berikan. Ingat bahwasannya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


***

Oleh: Rozal Nawafil
© Infokom PD OPI Aceh

Sabtu, 28 April 2018

RAHASIA KENAPA SHALAT WANITA LEBIH BAIK DI RUMAHNYA



🌸 Ikhwahfillah, mungkin sebagian dari saudari kita belum mengetahui Rahasia Kenapa Shalat Wanita Lebih Baik di Rumahnya, sehingga iri dengan pahala laki-laki shalat berjamaah di masjid.

🌸 Sahabat, mari kita buka tabir Rahasia Kenapa Shalat Wanita Lebih Baik di Rumahnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Ummu Humaid radhiallahu 'anha,

قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلاَةَوَصَلاَتُكِ فِى دَارِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى مَسْجِدِ قَوْمِكِ وَصَلاَتُكِ فِى مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى مَسْجِدِى

🍃"Aku telah mengetahui bahwa engkau senang sekali shalat....Shalatmu di rumahmu lebih baik daripada shalatmu di masjid kaummu. Dan shalatmu di masjid kaummu lebih baik daripada shalatmu di masjidku (Masjid Nabawi)."🍃
📚 (HR. Ahmad)

📝 Pada hadits tersebut dijelaskan bahwa shalatnya seorang wanita di rumahnya lebih baik daripada shalat di Masjid Nabawi. Tahukah Sahabat tentang keutamaan seorang yang shalat di Masjid Nabawi? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ

🍃"Shalat di masjidku lebih baik dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram."🍃
📚 (HR.Bukhari)

🌷Nabi mengabarkan bahwa shalat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan yang besar yaitu lebih baik dari 1000x shalat di masjid lainnya. Dan shalat wanita di rumahnya lebih baik daripada shalat di Masjid Nabawi🌷


Masya Allah... sungguh keutamaan yang agung bukan?


***

Sumber:
🌼Mutiara Islam🌼
🔸Pin : D45017AE
🔸Telegram : mutiaraislam16
🔸Instagram : @mutiaraislam16

© Infokom PD OPI Aceh

Rabu, 25 April 2018

MENGENAL HATI NURANI



"Setiap orang punya qalbu (hati) tapi tak semua punya nurani (qalbu yang tercahayakan oleh Allah SWT)"*
*tweet ustadz Bachtiar Nasir

Ikhwahfillah tentunya sering dengar tentang hati dan nurani kan? Ikhwahfillah mungkin juga sudah tahu hakikat hati nurani atau qalbu, sudah tahu hati yang terhijab bagaimana, hati yang sakit dan sehat bagaimana? Serta hati yang mati, bagaimana? Dalam Alquran sering disebut dengan orang yang hatinya sakit, hatinya yang buta dan lainnya, Insya Allah saya coba bahas sedikit yah..

Sebagaimana yang telah diungkap oleh Imam Al-Ghazali dalam kitabnya ”Ajaaib al-quluub” Menurut Al-Ghazali, qalbu atau hati memiliki dua makna, yang pertama adalah sepotong daging yang berbentuk buah sanaubar, yang terletak di bagian kiri dada, di dalamnya terdapat rongga berisi darah hitam.

Dan di situ pula sumber atau pusat ruh. Akan tetapi beliau saat itu tidak bermaksud hendak menguraikan tentang bentuknya ataupun fungsi biologisnya, sebab yang demikian itu adalah objek wacana pada ahli medis, saya nggak akan membahas hati tsb disini. Hati/qalbu yang insya Allah saya coba bahas disini adalah sesuatu yang amat halus dan lembut, tidak terlihat dan tak dapat diraba, walaupun ada juga kaitannya dengan organ hati.

Hati yang dimaksud disini adalah bagian komponen utama manusia yang berpotensi menyerap (memiliki daya tanggap dan persepsi) yang memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu, dan mengenalnya, yang ditujukan kepadanya segala pembicaraan dan penilaian, dan yang dikecam, dan dimintai pertanggungjawaban.

Dalam pengertian bahasa, qalbu bermakna bolak-balik, maju-mundur, naik-turun, berubah-ubah. Kata ini digunakan untuk menamai bagian dalam diri manusia yang menjadi sentral diri manusia itu sendiri, yang kita terjemahkan dengan hati.
Penamaan demikian, diperkirakan, ada kaitannya dengan sifat hati itu sendiri yang sifatnya tidak konsisten, sering berubah-ubah, kadang benar, kadang salah, bolak-balik, maju-mundur dalam menerima kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kesalahan.

Menurut para sufi (insya Allah), hati yang bersifat nurani itulah sebagai wadah atau sumber ma’rifat sebagai suatu alat untuk mengetahui hal-hal yang ilahi. Hal ini akan sulit jika hati masih tercemar hawa nafsu dan penyakit-penyakit hati lainnya. “Bagaimana hati dapat memantulkan cahaya, padahal gambar selain Allah terlukis dalam cermin hati kita? Atau bagaimana orang dapat berangkat menghadap Allah, jika hati kita masih terbelenggu oleh syahwat?"
Kita harus mengantikan moral yang tidak terpuji dengan moral yang terpuji, lewat hidup zuhud yang penuh takwa, wara’ serta zikir yang continue, membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati, sehinga ia dapat menjadi sumber atau wadah ma’rifat, poros jalan sufi adalah moralitas.

Kesempurnaan hakekat manusia di tentukan oleh hasil perjuanngan antara hati nurani dan kemampuannya mengendalikan dan menekan hawa nafsunya. “Sesunguhnya beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwanya, dan rugilah orang-orang yang mengotorinya.” (QS. 91: 8-9 )

Hati nurani bagaikan cermin, jika cermin hati nurani kotor, maka hawa nafsu yang tumbuh. Sementara ketaatan kepada Allah serta kemampuan menundukkan hawa nafsu itulah yang membuat hati nurani bersih dan cemerlang serta mendapat limpahan cahaya dari Allah SWT.

Hati kita dapat terhijab dari cahaya Allah dan tertutupi oleh penyakit2 hati dan karena bayangan gambaran yang ditransfer dari pandangan penglihatan mata ke otak saat menjalani keseharian. Ini akan mengganggu hati dan menimbulkan keinginan memenuhi berbagai keinginan hawa nafsu seperti yang telah tergambar di ruang otak. Gambaran-gambaran ini merupakan hijab-hijab untuk hati dan ia membatasi Cahaya Allah Yang Maha Suci.

Rasulullah saw bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat daging, apabila dia baik maka baik seluruh anggota jasad, apabila dia jelek maka jelek semua anggota jasad, ketahuilah dialah hati (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda,
"Hati manusia itu ada empat jenis:
  1. Hati yang bersih bagaikan lampu yang bersinar terang. Inilah hati orang yang beriman yang di balik terangnya terdapat cahaya.
  2. Hati yang tertutup terikat kuat oleh penutupnya. Inilah hati orang kafir.
  3. Hati yang terbalik yakni hati orang yang munafik yang kondisinya mengetahui kebenaran tapi mengingkarinya.
  4. Hati yang terkuak, yaitu hati yang di dalamnya ada sifat iman dan kemunafikan. Dan perumpamaan iman adalah seperti tanaman yang terus tersirami oleh air yang jernih. Sedangkan perumpamaan kemunafikan seperti borok yang terus mengeluarkan darah dan nanah, mana saja dari dua materi itu lebih dominan, maka akan mengalahkan yang tidak dominan.” (HR. Ahmad)
Berkenalan dengan Hati 

1. Hati yang Sehat
Yaitu hati yang selamat, hati yang bertauhid (mengesakan Allah dalam setiap peribadatannya), di mana seseorang tidak akan selamat di hari akhirat nanti kecuali ia datang dengan membawa hati ini. Allah berfirman dalam surat as-Syu’ara ayat 88-89: “(Yaitu) hari di mana tidak berguna lagi harta dan anak-anak kecuali mereka yang datang menemui Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy Syu’ara: 88-89)

Hati yang sehat ini didefinisikan dengan hati yang terbebas dari penyakit syahwat, selamat dari setiap keinginan yang bertentangan dari perintah Allah. Hati ini selamat dari beribadah kepada selain Allah dan berhukum kepada hukum selain hukum Rasul-Nya. Serta jauh dari sifat dengki, iri hati, ujub, sombong.

Hati ini mengikhlaskan peribadatannya hanya kepada Allah dalam keinginannya, dalam tawakalnya, dalam pengharapannya dalam kecintaannya Jika ia mencintai ia mencintai karena Allah, jika ia membenci ia membenci karena Allah, jika ia memberi ia memberi karena Allah, jika ia menolak ia menolak karena Allah. Hati ini terbebas dari berhukum kepada hukum selain Allah dan Rasul-Nya. Hati ini telah terikat kepada suatu ikatan yang kuat, yakni syariat agama yang Allah turunkan. Sehingga hati ini menjadikan syariat sebagai panutan dalam setiap perkataan dan perbuatannya.

Pemilik hati yang sehat ini akan senantiasa dekat dengan Al Quran, ia senantiasa berinteraksi dengan Al Quran, ia senantiasa tenang, permasalahan apapun yang dihadapinya akan dihadapi dengan tegar, ia senantiasa bertawakal kepada-Nya karena ia mengetahui semua hal berasal dari Allah dan semuanya akan kembali kepada-Nya. Di manapun ia berada zikir kepada Allah senantiasa terucap dari lisannya, jika disebut nama Allah bergetarlah hatinya, jika dibacakan ayat-ayatNya maka bertambahlah imannya. Pemilik hati inilah seorang mukmin sejati, orang yang Allah puji dalam Firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman (sempurna imannya) ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Allahlah mereka bertawakkal (berserah diri).” (QS. Al-Anfaal: 2)

2. Hati yang Sakit
Orang yang memiliki hati ini, meiliki hati yang hidup namun mengandung penyakit. Pada hati ini ada kecintaan kepada Allah, keimanan, keikhlasan dan tawakal kepada-Nya. Akan tetapi pada hati ini juga terdapat kecintaan kepada dunia, syahwat, ketamakan, hawa nafsu, dengki, kesombongan dan sikap bangga diri/ujub, serta ingin keadaannya diketahui orang lain
Orang dengan hati yang sakit akan senantiasa berubah-ubah, terkadang ia berada dalam ketaatan dan kebaikan, terkadang ia berada dalam maksiat dan dosa. Amalannya senantiasa berubah sesuai dengan lingkungannya, jika lingkungannya baik maka ia berubah menjadi baik adapun jika lingkungannya buruk maka ia akan terseret pula kepada keburukan.

3. Hati yang Mati
Hati yang mati adalah hati yang tidak mengenal siapa Rabbnya, ia tidak mempersekutukan-Nya, ia tidak menghadirkan setiap perbuatannya berdasarkan sesuatu yang dicintai dan diridhai-Nya. Hati ini senantiasa berjalan bersama hawa nafsu dan kenikmatan dunia walaupun di dalamnya ada murka Allah, akan tetapi hati ini tidak memperdulikan hal-hal tersebut, baginya yang terpenting adalah bagaimana ia bisa melimpahkan hawa nafsunya. Ia menghamba kepada selain Allah, jika ia mencinta maka mencinta karena hawa nafsu, jika ia membenci maka ia membenci karena hawa nafsu.

Allah berfirman: “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al Jaatsiyah: 23)

Orang yang memiliki hati yang mati jika dibacakan kepadanya ayat-ayat Al Quran maka dirinya tidak tergetar, ia senantiasa ingin menjauh dari Al Quran, ia lebih senang mendengar suara mendengar nyanyian, mendengar musik, mendengar suara-suara yang menggejolakkan hawa nafsunya. Orang ini senantiasa gelisah, ia tidak tahu harus kepada siapa ia menyandarkan dirinya, ia tidak tahu kepada siapa ia berharap, ia tidak tahu kepada siapa ia meminta, kehidupannya terombang-ambing, ke mana saja angin bertiup ia akan mengikutinya, ke mana saja syahwat mengajaknya ia akan mengikutinya.

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS Ali Imran[3] : 8). Kedua, diajarkan oleh Rasulullah saw : ” Wahai Dzat yang membolak-balikkan kalbu, tetapkanlah kalbuku atas agama-Mu.” (HR Tirmidzi).

Hati kita bisa sakit sebagaimana sakitnya jasmani, dan kesembuhannya adalah dengan bertaubat. Hati pun bisa kotor dan berdebu sebagaimana cermin, dan untuk mengembalikan kecemerlangnya adalah dengan berzikir. Hati bisa juga telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya adalah takwa. Hati pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka makanan dan minumannya adalah bertaubat, mengenal Allah, zikir, takwa cinta, tawakkal dan ridha


Ikhwahfillah semua mari kita selalu menginterospeksi diri kita sendiri, termasuk dalam golongan yang manakah hati kita? Apakah hati yang tercahayakan oleh Allah atau masih terhijab? Atau apakah hati kita termasuk dalam hati yang sehat, hati yang sakit atau malah hati kita telah mati? Hanya kita sendiri yang bisa menjawabnya dengan jujur.

***

oleh: @dewi_dewiyana

Dewi Yana
Penulis buku:
1. Kiat-kiat Ikhlas, Agustus 2008, dengan kata pengantar dari Ust. Muhammad Arifin Ilham
2. Ditolong Allah dengan Tawakal, April 2009, dengan kata pengantar dari Dr. Muhammad Syafii Antonio MEc
3. Cukuplah Allah, September 2009, dengan kata pengantar dari Ust. Jefri Al Buchori
4. Dasyatnya Zikir, Juli 2010, dengan kata pengantar dari Ust. Muhammad Arifin Ilham


© Infokom PD OPI Aceh

Selasa, 24 April 2018

Ustadz Abdul Somad Ceramah Isra' Mi'raj di Dayah Bustanul Huda

Ceramah Fantastis Ustaz Somad di Abdya, Diusung Tandu, Diguyur Hujan Hingga Dipayungi Kapolres

SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF Sabtu, 21 April 2018 20:44
Ustaz Abdul Somad diberi kehormatan, yaitu diusung dengan tandu melewati Jalan Cot Seutui atau lintasan menuju Dayah Bustanul Huda, Keude Siblah, Blangpidie, Abdya dalam acara penyambutan tabliq akbar di lokasi dayah setempat, Sabtu (21/4/2018). Tugas mengusung ustaz dilaksanakan pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Mata Ie, Blangpidie.

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Ustaz Abdul Somad, Lc., MA. menyampaikan ceramah akbar di Kompleks Dayah Bustanul Huda, Desa Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Sabtu (21/4/2018) sore.

Tabliq akbar dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu sangat fantastis, karena selain jumlah warga yang hadir sangat luar biasa, sampai-sampai kompleks dayah berubah jadi lautan manusia, dan ceramah disampaikan dai kondang asal Pekan Baru, Riau yang dikenal dengan sebutan dai sejuta viewer ini berlangsung di bawah guyuran hujan.

Salam Ta'dzim Ustadz H. Abdul Somad, Lc, MA dengan Tgk. H. Muhammad Qudusi Syam Marfaly

Malah ketika melihat Ustaz Somad mulai basah disiram hujan, Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan bangkit dari deretan tempat duduk Anggota Forkopimkab di atas pentas utama untuk mengambil payung warna kuning.

Kemudian memayungi Ustaz Abdul Somad sampai ceramah usai yang berlangsung sekitar 50 menit.

“Tak tanggung-tangung yang memayunngi saya ternyata Kapolres,” kata Abdul Somad ketika menoleh ke belakang untuk mengenali siapa gerangan yang memayungi dirinya diguyur hujan.

Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya mengupas soal isra’ mi’raj dengan susunan kata enak didengar dan diselingi humor segar sehingga sangat menarik jamaah yang memadati di lokasi.

Abu Muda Muhammad Qudusi
menyambut Ustaz Abdul Somad
di Kubah Makam
Alm. Abuya Syam Marfaly
Ustaz yang semakin terkenal di media sosial ini mengaku diperlakukan sangat mulia dan dihormati ketika berkunjung ke Dayah Bustanul Huda, Blangpidie, Abdya.       

“Sudah jauh kaki melangkah, jauh melangkah banyak dilihat dan dirasa, tapi baru kali ini, di Dayah Bustanul Huda ini, saya ditandu. Begini  rupanya cara memuliakan ulama, begini rupanya cara menghormati dan memuliakan ustaz ,” kata Abdul Somad dengan intonasi kata khasnya disambut gegap gempita para jamaah.

Sebelum tabliq akbar dari atas pentas utama di kompeks Dayah Bustanul Huda, Ustaz Abdul Somad menerima cendera mata berupa rencong Aceh, diserahkan Bupati Akmal Ibrahim.

Pimpinan Dayah,  Tgk H Muhammad Qudusi Syam Marfaly menyerahkan surban (ridak) yang sudah dipasang lambang dayah dan Ketua Panitia, Tgk Nasruddin AR  menyerahkan cendera mata berupa baju seragam panitia.


Buku "37 Masalah Populer" dan
"99 Tanya Jawab seputar Shalat"
Tulisan Ustaz Abdul Somad
Sementara Ustaz Abdul Somad memberikan sejumlah kitab yang ia ditulis sendiri kepada Pimpinan Dayah Bustanul Huda, Tgk H Muhammad Qudusi Syam Marfaly.

Dai kondang asal Pekanbaru, Riau tiba mulut Jalan Cot Seutui, lintasan menuju dayah sekitar pukul 13.30 WIB, Sabtu siang, disambut Tgk Zarkasyi (Abon), unsur pimpinan dayah dan Ketua Panitia, Tgk Nasruddin AR bersama ulama pimpinan dayah dan tokoh masyaarakat.

Ustaz Abdul Somad tiba di mulut jalan tersebut, didampingi Bupati Akmal Ibrahim, Wakil Bupati, Muslizar MT, Ketua DPRK, Zaman Akli, Dandim 0110, Letkol Arm Iwan Aprianto, Kapolres, AKBP Andy Hermawan yang sebelumnya menyambutnya di Bandara Kuala Batu, Pulau Kayu, Susoh.

Ustaz Abdul Somad dan rombongan terbang dari Bandara Kuala Namu, Medan menuju Abdya dengan pesawat Susi Air yang disewa Bupati Akmal Ibrahim.          

Rencong Hadiah untuk Ustadz Abdul Somad
Disisi Rencong Tertulis Nama Ustadz Abdul Somad

Setelah disambut di pintu masuk Jalan Cot Seutui, ustaz lulusan S2 Dar Al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko, ini mendapat kehormatan dan kemuliaan, yaitu diusung dengan tandu  menuju Dayah Bustanul Huda, jarak 300 meter dan diiringi salawat badar.

Tugas mengusung dengan sigap dilaksanakan sekitar 60 pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Mata Ie, Blangpidie, kemudian turun di  tepat di pintu gerbang dayah, Ustaz Abdul Somad disambut Tgk Ahmad Azhar Hasan (Abati), unsur pimpinan dayah.

Lalu, masih diiringi salawat badar dan tepung tawar, Ustaz Abdul Somad berjalan melewati pengamanan pagar betis ratusan santri menuju kubah untuk ziarah makam alm M Syam Marfaly, pendiri Dayah Bustanul Huda.

Di pintu kubah, disambut Pimpinan Dayah Bustanul Huda, Tgk H Muhammad Qudusi Syam Marfaly.

Ustaz Somad usai ziarah, Ustaz Abdul Somad melakukan prosesi mengijazahkan ilmu hadist kepada ratusan santri Dayah Bustanul Huda, didampingi Tgk H Muhammad Qudusi Syam Marfaly.

Ustaz Abdul Somad bersama
Dewan Penasehat PD OPI Aceh,
Tgk.H. Muhammad Qudusi Syam Marfaly
Warga yang sudah memadati kompleks dayah sejak pagi tetap setia menunggu Ustaz Abdul Somad  menyampaikan cerah akbar dimulai setelah jamuan makan siang dan shalat duhur, meskipun cuaca panas sejak pagi. (*)
 
Ustadz Abdul Somad bersama Keluarga Besar Alm. Abuya Syaikh
Tgk. H. Muhammad Syam Marfaly / Abu Syam / Abu di Blang
(Ulama Kharismatik dan Tokoh PERTI Aceh Barat Daya)

***


Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Ceramah Fantastis Ustaz Somad di Abdya, Diusung Tandu, Diguyur Hujan Hingga Dipayungi Kapolres, 
Penulis: Zainun Yusuf    

Editor: Yusmadi

© Infokom PD OPI Aceh

Postingan Populer